Ekonomi Bisnis

Mantan Anggota DPRD Probolinggo Sukses Beternak Domba Cros Texel, Raup Omzet Belasan Juta Per Bulan

×

Mantan Anggota DPRD Probolinggo Sukses Beternak Domba Cros Texel, Raup Omzet Belasan Juta Per Bulan

Sebarkan artikel ini
Mantan Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Waras Krisdiono. /Kabarsekilas.com
Mantan Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Waras Krisdiono. /Kabarsekilas.com

KABARSEKILAS.COM – Waras Krisdiono, mantan anggota DPRD Kabupaten Probolinggo periode 2019-2024, kini sukses menjalani usaha peternakan domba di Desa Krucil, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo.

Bermodal sepuluh ekor domba Cros Texel di awal, kini peternakan miliknya telah berkembang pesat dengan jumlah ternak mencapai lebih dari 80 ekor.

“Awalnya hanya coba-coba dengan sepuluh ekor. Alhamdulillah sekarang sudah mencapai 80 ekor, dengan omzet per bulan antara Rp10 juta hingga Rp15 juta,” ujar Waras saat ditemui, Senin (13/1/2025).

Baca Juga :  Wamenperin Minta Boeing Bikin Training Center dan Pabrik Komponen di Indonesia

Hasil ternaknya kini banyak diminati, terutama untuk memenuhi kebutuhan daging domba di sejumlah rumah makan sate cempe.

Keberhasilannya membangun bisnis ini sekaligus menjadi bukti bahwa Kabupaten Probolinggo memiliki potensi besar dalam pengembangan peternakan domba berkualitas.

Baca Juga :  Banjir Putuskan Jembatan di Probolinggo, Ratusan Warga Dusun Gilih Terisolir

Waras juga menilai Indonesia, khususnya Probolinggo, tidak perlu lagi bergantung pada impor daging domba jika pengelolaan sektor peternakan digarap lebih serius. Ia bahkan optimis daerah ini bisa mengekspor daging domba ke luar negeri.

“Saya yakin, dengan pengelolaan yang baik, Kabupaten Probolinggo bisa menjadi pengekspor daging domba, terutama ke Timur Tengah. Uzbekistan, misalnya, adalah pasar potensial yang perlu dijajaki,” tambahnya.

Baca Juga :  Rekomendasi Kuliner di Kota Probolinggo, Warung Kama, Surga Seafood Gerojok yang Menggoyang Lidah

Peternakan Waras Krisdiono menjadi contoh inspiratif bagaimana potensi lokal dapat dikembangkan untuk mendorong kemandirian pangan sekaligus membuka peluang ekonomi baru di tingkat regional hingga internasional. (*)

error: Content is protected !!