KABARSEKILAS.COM – Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo, Oka Mahendra Jati Kusuma, menyampaikan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah pusat memerlukan perhatian serius, terutama terkait kesiapan anggaran dan mekanisme pelaksanaannya di daerah.
Oka menegaskan bahwa hingga saat ini, pihaknya belum menerima informasi lengkap terkait jumlah penerima manfaat di Kabupaten Probolinggo, termasuk kategori ibu hamil, balita, hingga anak sekolah.
“Sampai detik ini kita belum mengidentifikasi secara pasti berapa jumlah ibu hamil, balita, dan kelompok sekolah yang akan menerima program ini. Bahkan, informasi tentang pagu anggaran pun masih belum jelas,” ujarnya, di Kantor DPRD Kabupaten Probolinggo, Senin 6 Januari 2025.
Program MBG ini sudah dimulai secara nasional dengan menunjuk 190 dapur umum khusus yang bertugas menyediakan makanan bergizi secara gratis.
Namun, menurut Oka, belum ada dapur khusus di Kabupaten Probolinggo yang ditetapkan sebagai penyedia MBG.
Ia menyebut bahwa dapur yang ditunjuk berada di wilayah Kota Probolinggo.
“Sejauh ini, belum ada dapur khusus MBG di Kabupaten Probolinggo. Mungkin masih dalam proses karena targetnya sampai akhir tahun 2025. Penyediaannya juga harus sesuai mekanisme yang benar, mulai dari higienitas hingga nilai gizi yang diperhitungkan dengan matang,” jelas Oka.
Terkait pendanaan, Oka mengungkapkan bahwa Kabupaten Probolinggo telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp10 miliar dari Dana Alokasi Umum (DAU) untuk program ini. Namun, ia menilai jumlah tersebut masih jauh dari cukup.
“Kita plotkan sekitar Rp10 miliar untuk MBG. Tapi, menurut hitungan saya, anggaran itu jauh dari cukup. Idealnya, setidaknya diperlukan Rp100 miliar untuk memastikan semua warga yang membutuhkan mendapatkan asupan bergizi yang layak,” kata Oka.
Oka berharap ada tambahan dana transfer dari pemerintah pusat agar program makan bergizi ini dapat berjalan optimal di Kabupaten Probolinggo.
Selain itu, ia menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat agar pelaksanaan program berjalan sesuai target yang telah ditetapkan.
“Kita masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari pusat. Harapannya, ada kejelasan tentang mekanisme pelaksanaan dan tambahan anggaran yang dapat mendukung program ini,” tutupnya.
Program Makan Bergizi Gratis ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama anak-anak dan ibu hamil, dalam rangka menekan angka stunting dan malnutrisi di wilayah Kabupaten Probolinggo. (*)