KABARSEKILAS.COM – Ribuan liter air bersih mulai didistribusikan ke Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, pada Minggu (1/12/2024).
Upaya ini dilakukan untuk mengatasi krisis air bersih yang dialami warga sejak pipa bawah laut milik PDAM yang menjadi sumber pasokan utama air ke pulau tersebut mengalami kerusakan.
Krisis air bersih yang melanda warga Pulau Gili Ketapang telah berlangsung sejak Kamis (7/11/2024).
Kebutuhan mendasar seperti air untuk memasak, minum, dan mandi menjadi sangat sulit terpenuhi.
“Pasca putusnya pipa PDAM, warga terpaksa membeli air mineral di toko untuk minum dan memasak. Sedangkan untuk mandi, sebagian menggunakan air sumur bahkan ada yang mandi di laut,” ungkap Kepala Desa Gili Ketapang, Munir.
Bantuan dari Berbagai Pihak Mengalir
Kondisi darurat ini memicu berbagai pihak untuk memberikan bantuan.
Bantuan pertama kali datang dari PDAM, namun distribusinya terbatas hanya sampai di pelabuhan.
Situasi ini mendorong BPBD Kabupaten Probolinggo dan sejumlah relawan untuk turun tangan dengan mengirimkan bantuan air bersih langsung ke pulau.
Mulai Sabtu (30/11/2024), BPBD bekerja sama dengan TNI AL dan sejumlah pihak lainnya mulai menyalurkan.
Bahkan, pada Minggu 1 Desember 2024 bantuan air bersih berbagai donatur lainnya termasuk dari Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza juga datang.
Bantuan ini meliputi air mineral kemasan dan air bersih yang didistribusikan menggunakan kapal.
“Kami mengirimkan total 24 ribu liter air bersih hari ini. Pengiriman dilakukan secara bertahap menggunakan kapal. Harapannya, pipa PDAM yang terputus dapat segera diperbaiki agar warga tidak terus mengalami krisis air bersih,” jelas Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo, Moch. Zubaidullah.
Krisis Berulang Setiap Tahun
Putusnya pipa PDAM yang menyalurkan air bersih ke Pulau Gili Ketapang bukanlah masalah baru.
Insiden serupa terjadi pada Januari 2023, dan tahun ini kembali terulang pada bulan November.
Warga berharap pemerintah daerah dapat segera mencari solusi permanen untuk masalah ini.
“Alhamdulillah, bantuan air terus berdatangan. Namun kami berharap kejadian putusnya pipa ini tidak terus berulang setiap tahun,” ujar Munir penuh harap.
Hingga kini, proses perbaikan pipa PDAM masih menjadi prioritas untuk mengembalikan pasokan air bersih ke pulau tersebut.
Pemerintah daerah diharapkan dapat mempercepat langkah perbaikan dan memastikan insiden serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang. (*)