KABARSEKILAS.COM – PT Daikin Industries Indonesia (DIID), bagian dari jaringan global DAIKIN, secara resmi menyelesaikan pembangunan pabrik AC full-scale pertama di Indonesia. Berlokasi di Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat, pabrik ini menjadi tonggak baru dalam industri manufaktur tanah air, dengan seluruh proses produksi dilakukan sepenuhnya di dalam negeri.
Fasilitas produksi yang dibangun dengan investasi sebesar Rp 3,3 triliun ini tidak hanya menonjolkan efisiensi dan inovasi, tetapi juga mengintegrasikan inisiatif keberlanjutan dalam operasionalnya.
Pabrik ini dirancang untuk memenuhi standar kualitas DAIKIN Global dengan mengadopsi teknologi modern dan keahlian tenaga kerja lokal.
Dukungan Pemerintah untuk Industri Lokal
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, dalam kunjungannya, mengapresiasi langkah strategis DAIKIN dalam memperkuat industri manufaktur di Indonesia.
Faisol juga menyoroti pentingnya regulasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam mendukung kualitas produk lokal dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.
“Pembangunan pabrik ini adalah wujud nyata sinergi positif antara sektor swasta dan pemerintah. Dengan komitmen seperti ini, kita dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat posisi Indonesia di pasar manufaktur global,” ujar Faisol Riza.
Ia juga menambahkan bahwa penerapan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan prinsip keberlanjutan yang dilakukan oleh DAIKIN dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk mendukung industri lokal yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Komitmen pada Keberlanjutan dan TKDN
Presiden Direktur DIID, Khamhaeng Boonthavee, menjelaskan bahwa pabrik ini dirancang untuk memenuhi standar DAIKIN Global, mulai dari pemilihan bahan baku hingga produk siap jual.
Dalam operasionalnya, pabrik ini menerapkan prinsip keberlanjutan, seperti penggunaan fasad yang mengurangi radiasi matahari, kaca LOW-E, dan panel surya untuk pembangkit listrik.
“Setiap tahap produksi diawasi dengan ketat untuk memastikan kualitas terbaik bagi konsumen kami di Indonesia,” ujar Khamhaeng.
Direktur DIID, Budi Mulia, menambahkan bahwa fasilitas seluas 20 hektare ini telah memenuhi berbagai standar seperti TKDN, SNI, dan Sertifikat Hemat Energi (SHE).
Dengan target mencapai tingkat TKDN lebih dari 40 persen pada 2025, pabrik ini diharapkan menjadi salah satu pusat produksi AC terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Produksi Massal Dimulai
Pabrik yang mulai dibangun pada Desember 2022 ini kini telah memulai produksi massal dengan kapasitas tahunan mencapai 1,5 juta unit AC rumah tangga.
Produk pertama dari pabrik ini diharapkan dapat diluncurkan pada pertengahan tahun 2025.
“Keberadaan pabrik ini bukan hanya langkah maju bagi DAIKIN, tetapi juga bagi Indonesia. Kami siap memperkenalkan AC buatan Indonesia yang mampu bersaing di pasar global,” pungkas Budi.
Dengan teknologi mutakhir dan fokus pada keberlanjutan, pabrik DAIKIN di Cikarang diharapkan dapat menjadi model bagi industri lain untuk meningkatkan daya saing sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. (*)