Peristiwa

Seorang Nenek di Probolinggo Meninggal Tertabrak Kereta, Ini Kronologinya

×

Seorang Nenek di Probolinggo Meninggal Tertabrak Kereta, Ini Kronologinya

Sebarkan artikel ini
Petugas saat mendatangi lokasi kejadian. /Kabarsekilas.com
Petugas saat mendatangi lokasi kejadian. /Kabarsekilas.com

KABARSEKILAS.COM – Peristiwa tragis terjadi di jalur kereta api wilayah Kota Probolinggo Jawa Timur.

Seorang nenek bernama Ama (59), warga Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo, meninggal dunia setelah tertabrak kereta api pada Rabu (4/12/2024) dini hari.

Insiden memilukan ini terjadi sekitar pukul 02.30 WIB di jalur kereta api RW 10, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan.

Berdasarkan keterangan warga, Ama terlihat berjalan tanpa arah di atas rel sebelum tertabrak kereta yang melintas.

Baca Juga :  Kemunculan Hiu Tutul di Pantai Probolinggo, Magnet Wisatawan Jelang Tahun Baru

Kanit Gakkum Satlantas Polres Probolinggo Kota, Ipda Faruk, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan dari warga terkait kecelakaan tersebut.

“Kami mendapatkan informasi dari masyarakat terkait kecelakaan kereta api yang menabrak seorang perempuan,” kata Faruk saat memberikan keterangan.

Dari hasil penyelidikan sementara, diketahui bahwa korban diduga mengalami gangguan ingatan. Hal ini juga dibenarkan oleh pihak keluarga korban. Sucipto, salah satu anggota keluarga, menjelaskan bahwa Ama sering menunjukkan perilaku linglung akibat faktor usia.

Baca Juga :  Anggota Brimob Disiram Air Keras Saat Bertugas, Pelaku Berhasil Diamankan

“Informasi dari keluarga korban menyebutkan bahwa korban diduga linglung atau mengalami gangguan ingatan. Hal ini juga terlihat dari perilaku korban sebelum kejadian,” tambah Faruk.

Usai kejadian, jenazah Ama dievakuasi ke kamar jenazah RSUD dr. Mohammad Saleh Kota Probolinggo. Namun, pihak keluarga memutuskan untuk membawa jenazah langsung ke rumah duka tanpa dilakukan proses autopsi.

Baca Juga :  Bus Seruduk Tronton Macet Hingga Sopir Meninggal di Probolinggo, Polisi Ungkap Kronologinya

“Keluarga korban telah mengikhlaskan kepergian korban akibat kecelakaan ini dan tidak menghendaki dilakukan autopsi,” tutup Faruk.

Tragedi ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan anggota keluarga, terutama yang memiliki gangguan ingatan atau kondisi mental tertentu, guna mencegah kejadian serupa terulang. (*)

 

error: Content is protected !!