KABARSEKILAS.COM – Ribuan warga, alumni, dan santri tumpah ruah menghadiri Haul ke-24 KH Muhammad Damanhuri Romli yang digelar pada Jumat (20/12/2024).
Acara tersebut berlangsung khidmat di halaman Lembaga Pendidikan (P5) Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, dengan dihadiri oleh para tokoh Nahdlatul Ulama (NU), alumni pesantren, hingga pejabat daerah Kabupaten Probolinggo.
Gus Irsyad Syamsuddin (Gus Eeng), putra almarhum KH Muhammad Damanhuri, memimpin pembacaan manaqib yang berisi kisah perjalanan hidup ayahandanya.
Dalam pembacaan tersebut, tersampaikan nilai-nilai perjuangan Kiai Damanhuri dalam mengamalkan ajaran Islam, mendidik generasi muda, dan membangun masyarakat yang harmonis.
KH Muhammad Damanhuri Romli dikenal sebagai sosok yang inklusif dan ramah.
Semasa hidupnya, beliau dihormati berkat sifatnya yang egaliter dan penuh kasih, tanpa memandang latar belakang seseorang.
“Beliau tidak hanya menjadi panutan di kalangan santri, tetapi juga masyarakat luas,” ungkap salah satu alumni pondok pesantren.
Lahir di Jombang pada 6 Jumadil Ula 1365 H atau bertepatan dengan 8 April 1946, KH Muhammad Damanhuri adalah putra pasangan KH Muhammad Romly Tamim dan Nyai Khodijah.
Beliau mengenyam pendidikan agama di pesantren sekaligus menimba ilmu di pendidikan umum hingga meraih gelar sarjana dari universitas di Malang.
Kombinasi ilmu agama dan umum menjadikannya sosok dengan wawasan luas yang berkontribusi besar dalam dunia pendidikan dan sosial.
Keteladanan KH Muhammad Damanhuri tercermin dari banyak kisah inspiratif, salah satunya kebiasaan beliau membantu orang-orang membutuhkan tanpa pamrih.
Sikap rendah hati ini terus dikenang oleh santri dan masyarakat hingga kini.
Almarhum meninggalkan seorang istri, Nyai Hj. Diana Susilowaty (Ning Sus), yang juga merupakan pengasuh di Pesantren Zainul Hasan Genggong, serta tiga putra.
Putra bungsunya, Dr. Moh. Haris (Gus Haris), kini menjabat sebagai bupati Kabupaten Probolinggo.
Haul ke-24 ini menjadi momen untuk mengenang dan meneladani ajaran serta nilai-nilai yang diwariskan oleh KH Muhammad Damanhuri Romli.
Acara ditutup dengan doa bersama untuk mendoakan beliau agar mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. (*)