KABARSEKILAS.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Perhubungan (Dishub) mengambil langkah proaktif untuk memastikan kendaraan jip wisata di kawasan Gunung Bromo dalam kondisi aman dan layak jalan.
Langkah ini dilakukan sebagai persiapan menyambut libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025.
Dishub melaksanakan uji kir kendaraan jip menggunakan alat Portabel Brig Tester pada 28 dan 29 Oktober 2024 di dua lokasi.
Lokasi pertama di halaman Hotel Sukapura Permai melayani jip dari delapan desa, termasuk Sapikerep, Sukapura, dan Lumbang Kabupaten Probolinggo.
Lokasi kedua di Kantor Desa Jetak Kecamatan Sukapura melayani jip dari desa seperti Ngadirejo, Wonokerto, dan Ngadisari.
Proses dan Hasil Uji Kelayakan
Kepala Dishub Kabupaten Probolinggo, Edy Suryanto, menjelaskan bahwa uji kelayakan ini mencakup pemeriksaan sistem rem, lampu, emisi, hingga bagian bawah kendaraan.
“Kami ingin memastikan semua kendaraan aman untuk digunakan oleh wisatawan,” ujarnya.
Dari total 424 kendaraan yang diuji, sebanyak 264 kendaraan lolos administrasi, dan 238 di antaranya dinyatakan layak jalan.
Namun, 20 kendaraan tidak memenuhi persyaratan teknis dan diminta untuk segera diperbaiki sebelum dilakukan pengujian ulang.
Uji Gratis, Tanpa Biaya Tambahan
Proses uji kelayakan kendaraan dilakukan secara gratis, mengacu pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Daerah dan Pusat.
Kepala UPT Pengujian Kendaraan Bermotor, Sukito, menegaskan bahwa layanan ini bertujuan menghilangkan kendala biaya bagi pemilik kendaraan untuk melakukan pengujian.
“Kendaraan yang lolos akan diberikan stiker laik jalan dengan logo hologram yang berlaku selama enam bulan. Pengujian seperti ini dilakukan dua kali dalam setahun,” jelas Sukito.
Apresiasi dari Pengemudi Jip
Program ini disambut baik oleh para pengemudi jip. Chairul Umam, salah satu pengemudi, mengungkapkan bahwa layanan jemput bola seperti ini sangat membantu menghemat biaya operasional.
“Jika uji kir dilakukan di kantor UPT di Desa Alas Sumur Kulon, Kecamatan Kraksaan, kami harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 600 ribu untuk BBM dan akomodasi. Program ini sangat membantu,” katanya.
Selain itu, Chairul menambahkan bahwa langkah ini memberikan rasa aman bagi wisatawan.
“Dengan pengemudi profesional dan kendaraan yang prima, wisatawan dapat menikmati liburan mereka dengan tenang. Jangan ragu untuk datang ke Bromo,” ujarnya.
Keselamatan Wisatawan Menjadi Prioritas
Melalui uji kelayakan ini, Pemkab Probolinggo berharap wisata Gunung Bromo tetap menjadi destinasi favorit saat libur Nataru.
Dengan kondisi kendaraan yang aman dan pengemudi yang profesional, wisatawan diharapkan dapat menikmati pengalaman wisata yang nyaman dan aman. (*)