Ragam

Komunitas Moge Probolinggo Ajak Penyandang Disabilitas Keliling Kota, Gus Haris Jadi Inspirasi Inklusivitas

×

Komunitas Moge Probolinggo Ajak Penyandang Disabilitas Keliling Kota, Gus Haris Jadi Inspirasi Inklusivitas

Sebarkan artikel ini
Gus Haris saat berbincang bersama pengendara motor gede. /Kabarsekilas.com
Gus Haris saat berbincang bersama pengendara motor gede. /Kabarsekilas.com

KABARSEKILAS.COM – Sabtu 7 Desember 2024 menjadi hari yang penuh warna bagi komunitas motor gede (Moge) di Probolinggo dan para penyandang disabilitas.

Dalam sebuah kegiatan unik yang mengusung tema inklusivitas, puluhan rider moge mengajak penyandang disabilitas untuk merasakan sensasi naik motor besar, menjelajahi sudut-sudut Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo.

Kegiatan ini tak hanya menghadirkan pengalaman baru, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan kesetaraan.

Acara ini dimulai di kediaman Bupati terpilih Probolinggo, Gus Haris, yang berada di Genggong, Kecamatan Pajarakan.

Di lokasi tersebut, para peserta mendapatkan pengarahan terkait keselamatan berkendara.

Gus Haris secara langsung memberikan petunjuk kepada rider dan penyandang disabilitas, menekankan pentingnya menjaga keamanan selama perjalanan.

“Keselamatan adalah prioritas utama. Kami ingin semua peserta, baik rider maupun penyandang disabilitas, menikmati pengalaman ini dengan rasa aman dan nyaman,” ujar Gus Haris di hadapan para peserta.

Sensasi Baru Bagi Penyandang Disabilitas

Bagi para penyandang disabilitas, kegiatan ini adalah kesempatan langka yang sulit mereka dapatkan dalam keseharian.

Fariz (40), salah satu peserta, mengungkapkan bahwa ini adalah pertama kalinya ia naik motor gede.

Baca Juga :  Piala Bergilir Ketua Umum KONI Pusat ke-6 Siap Dimulai, Ajang Pembinaan Talenta Muda Sepakbola Nasional

“Meskipun saya tidak bisa mengendarainya sendiri, sensasi yang saya rasakan luar biasa. Ini pengalaman baru yang tidak bisa saya lupakan. Terima kasih Gus Haris dan semua rider yang peduli kepada kami,” ucap Fariz penuh haru.

Fariz bukan satu-satunya yang merasa bahagia.

Sepanjang perjalanan mengelilingi kota Kraksaan, senyum dan tawa terpancar dari wajah para penyandang disabilitas yang dibonceng para rider.

Perjalanan ini menjadi simbol bahwa mereka memiliki hak yang sama untuk merasakan kebahagiaan, meskipun dengan cara yang berbeda.

Moge sebagai Media Kebersamaan
Gus Haris, yang juga anggota aktif Komunitas Motor Gede, menyatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga bentuk nyata dari semangat inklusivitas.

“Penyandang disabilitas memiliki hak untuk menikmati berbagai hal yang mungkin jarang mereka rasakan. Dengan kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa dunia otomotif juga bisa menjadi ruang inklusif, di mana semua orang bisa merasakan kebahagiaan bersama,” jelasnya.

Menurut Gus Haris, kegiatan ini adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi yang dimiliki oleh penyandang disabilitas.

Baca Juga :  2 Paslon Bupati Probolinggo Serahkan Laporan Awal Dana Kampanye, Paslon GH Terbesar

“Dengan adanya acara ini, kami berharap masyarakat dapat lebih memahami kemampuan dan potensi besar yang dimiliki oleh teman-teman penyandang disabilitas. Mereka adalah bagian penting dari masyarakat kita,” tandasnya.

Dukungan Komunitas dan Pesan Inklusivitas

Kegiatan ini juga didukung oleh Komunitas Difable Motorcycle Indonesia, sebuah komunitas yang bertujuan untuk mempromosikan kesetaraan bagi penyandang disabilitas dalam dunia otomotif.

Para rider moge yang terlibat mengaku merasa bangga bisa berbagi pengalaman dengan penyandang disabilitas.

“Ini bukan hanya tentang perjalanan. Ini tentang bagaimana kita bisa saling menghargai dan memahami satu sama lain,” ujar salah satu rider.

Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan bahwa inklusivitas dapat diwujudkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di dunia otomotif yang identik dengan kekuatan dan kecepatan.

Dampak Positif yang Luas
Tak hanya menghadirkan kebahagiaan, acara ini juga membawa dampak positif dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menghormati dan mendukung penyandang disabilitas.

Baca Juga :  The Bentar Beach Probolinggo Jadi Primadona Wisatawan Akhir Tahun

“Semoga kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi komunitas lainnya untuk melakukan hal serupa. Ini adalah langkah kecil yang berdampak besar,” ujar Gus Haris.

Dengan selesainya perjalanan di sore hari, para peserta berkumpul kembali untuk berbagi cerita dan pengalaman.

Senyum puas terlihat di wajah semua peserta, baik penyandang disabilitas maupun para rider.

Harapan untuk Masa Depan
Kegiatan ini menjadi awal yang baik untuk menciptakan ruang inklusif yang lebih luas di Probolinggo.

Gus Haris berharap acara seperti ini dapat terus diadakan untuk mempererat hubungan antara komunitas motor gede dan masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan perhatian lebih.

“Kami ingin semua orang, tanpa terkecuali, merasakan kebahagiaan. Kebersamaan adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan harmonis,” tutup Gus Haris.

Hari itu, suara deru mesin moge tidak hanya menggema di jalanan Kraksaan, tetapi juga di hati setiap peserta.

Sebuah perjalanan yang membuktikan bahwa inklusivitas bukan sekadar wacana, tetapi aksi nyata yang membawa perubahan. (*)

 

error: Content is protected !!