KABARSEKILAS.COM – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza meminta agar rencana pemerintah memberikan insentif untuk mobil Hybrid Electric Vehicle (HEV) tidak menimbulkan polemik.
Menurutnya, kebijakan ini bertujuan untuk mengakomodasi kebutuhan seluruh pelaku industri otomotif sekaligus menjawab kekhawatiran masyarakat.
“Saya kira wajar saja [insentif mobil HEV]. Ini tidak akan mengurangi minat masyarakat terhadap mobil full EV (Electric Vehicle). Jadi, dua-duanya harus diakomodasi,” ujar Faisol dalam forum Bloomberg Technoz Ecofest, Kamis (28/11/2024).
Faisol menjelaskan bahwa pemerintah harus mengambil langkah strategis untuk mengatur perkembangan mobil listrik dan hybrid secara bersamaan.
“Hybrid ini menjawab kekhawatiran masyarakat soal jarak tempuh (range) yang belum sepenuhnya bisa dipenuhi oleh BEV (Battery Electric Vehicle). Jadi, ini juga perlu diberi ruang,” tegasnya.
Dorong Pertumbuhan Industri Otomotif
Wamenperin menambahkan bahwa kebijakan ini selaras dengan tujuan pemerintah untuk menjaga pertumbuhan industri otomotif nasional.
Ia memastikan insentif bagi kendaraan hybrid tidak akan bertentangan dengan komitmen Indonesia dalam mengurangi penggunaan energi fosil.
“Pemerintah perlu menjaga agar industri otomotif terus tumbuh sesuai dengan keinginan dan target yang diharapkan semua pihak. Kebijakan ini tetap mendukung transisi menuju energi baru terbarukan,” jelasnya.
Konteks Usulan Insentif Mobil Hybrid
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa pemerintah tengah mengusulkan insentif untuk mobil hybrid pada 2025.
Langkah ini sejalan dengan penurunan penjualan mobil di Indonesia sepanjang 2024, yang membutuhkan dorongan dari kebijakan fiskal.
“Kami sudah siapkan konsep insentif untuk hybrid, bukan hanya untuk EV saja. Usulan ini segera dibahas di tingkat pemerintah, dengan koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,” ujar Agus saat menghadiri Gaikindo Jakarta Autoweek (GJAW) 2024 pada Jumat (22/11/2024).
Keseimbangan Kebijakan untuk Masa Depan
Dengan pemberian insentif yang mencakup kendaraan listrik dan hybrid, pemerintah berharap dapat mempercepat transisi energi sekaligus mendukung daya saing industri otomotif di pasar domestik dan internasional.
Faisol optimistis bahwa kebijakan ini akan menjawab kebutuhan masyarakat dan pelaku usaha, serta memperkuat ekosistem kendaraan rendah emisi di Indonesia. (*)