KABARSEKILAS.COM – Kebakaran besar melanda Dusun Kapuran, Desa Legundi, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo sekitar pukul 17.30 WIB.
Peristiwa kebakaran di Kabupaten Probolinggo ini, menghanguskan tiga rumah milik warga setempat .
Tiga rumah yang ludes terbakar adalah milik Lukman Hadi, Uut, dan Alm Sunarto.
Kebakaran tersebut diduga bermula dari puntung rokok yang masih menyala, yang dibuang sembarangan hingga menyambar tumpukan botol dan jerigen berisi Pertalite dan Solar yang dijual secara eceran oleh Lukman Hadi.
Akibat insiden ini, dua orang mengalami luka bakar, yaitu Burawi (60) dan Nurul.
Keduanya langsung dilarikan ke Puskesmas Bantaran oleh warga dan petugas gabungan untuk mendapatkan perawatan medis.
Empat mobil pemadam kebakaran (Damkar) diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api.
Belasan petugas berjibaku menggunakan air dan busa karena kesulitan mengendalikan kobaran api yang dipicu oleh banyaknya bahan bakar jenis Pertalite dan Solar di lokasi kejadian.
Api baru bisa dipadamkan setelah lebih dari dua jam usaha pemadaman, dilanjutkan dengan proses pendinginan di area kebakaran.
Choirul Anam, perangkat Desa Legundi, menjelaskan bahwa kebakaran terjadi akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan.
“Ada tiga rumah yang terbakar dan semuanya ludes. Api berasal dari puntung rokok yang dibuang di dekat tumpukan bahan bakar Pertalite. Api langsung membesar dan menyambar tumpukan botol Pertalite, mengakibatkan dua orang terluka bakar yang segera dibawa ke Puskesmas Bantaran,” ungkapnya.
Inspektur Inspeksi Damkar Kabupaten Probolinggo, Danang Purwanto, menyatakan bahwa pihaknya menerima laporan sekitar pukul 18:00 WIB.
Ia menyebut banyaknya bahan bakar di dalam rumah serta kerumunan warga yang memadati lokasi membuat proses pemadaman menjadi lebih sulit.
“Kami menerjunkan empat mobil Damkar milik Pemkab Probolinggo dan meminta bantuan dua mobil Damkar dari Pemkot Probolinggo. Proses pemadaman menggunakan air dan foam karena banyak bahan bakar minyak di dalam rumah yang terbakar. Kami berharap masyarakat tidak mengganggu proses pemadaman karena kebakaran bukan tontonan,” tegas Danang. (*)