KABARSEKILAS.COM – Pencarian korban longsor di Dukuh Lengkong, Desa Jemur, Kecamatan Pejagoan, Kebumen, terus berlangsung hingga hari ini.
Dua korban, Novi (26) dan anaknya Febian (5), hingga kini belum berhasil ditemukan setelah rumah mereka tertimbun tanah longsor akibat pergerakan tanah dari lereng hutan desa setempat.
Peristiwa ini dipicu oleh hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kebumen pada Sabtu malam, 9 November 2024.
Longsor tersebut terjadi sekitar pukul 18.00 WIB saat hujan lebat mengguyur wilayah Pejagoan.
Kejadian tragis ini mencapai puncaknya sekitar pukul 19.30 WIB ketika tetangga korban, Chazinatul, mendengar suara gemuruh diikuti oleh longsoran tanah yang menimpa rumah korban.
“Saat itu saya mendengar suara gemuruh yang sangat keras, lalu longsoran langsung menimbun rumah mereka,” kata Chazinatul.
Kapolres Kebumen, AKBP Recky, yang turun langsung ke lokasi, menyatakan bahwa pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan dari Polres Kebumen, Polsek Pejagoan, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen, dan sejumlah relawan.
“Tim kami bekerja bergantian untuk mencari korban dengan harapan mereka segera bisa ditemukan,” ujar AKBP Recky.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada menghadapi potensi bencana alam di tengah musim hujan dan cuaca ekstrem yang bisa datang sewaktu-waktu.
Banjir dan Tanggul Jebol di Beberapa Titik Kebumen
Selain tanah longsor di Pejagoan, hujan deras yang terjadi juga memicu banjir di beberapa wilayah Kebumen akibat jebolnya tanggul di sejumlah titik.
Laporan dari Polres Kebumen menyebutkan bahwa tanggul sungai yang jebol antara lain di Desa Sidomukti, Kecamatan Adimulyo, Desa Klepusanggar, Kecamatan Sruweng, serta di Sungai Karanganyar.
Jebolnya tanggul di Desa Sidomukti, Kecamatan Adimulyo, menyebabkan luapan air Sungai Kemit yang merendam rumah-rumah warga.
Akibatnya, sejumlah warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Hal yang serupa terjadi di Desa Klepusanggar, Kecamatan Sruweng, di mana air yang meluap dari tanggul jebol merendam beberapa rumah warga.
Di Kecamatan Karanganyar, tanggul Sungai Karanganyar yang jebol turut menyebabkan banjir di Kelurahan Panjatan.
Ketinggian air mencapai 1 hingga 2 meter, membuat warga setempat harus diungsikan dari rumah mereka.
Selain itu, di Desa Kejawang, Kecamatan Sruweng, Kali Kejawang meluap karena tingginya curah hujan, mengakibatkan banjir di beberapa area pemukiman.
Upaya Penanganan dan Evakuasi
Pihak berwenang bersama dengan tim gabungan terus berupaya menangani dampak bencana di lokasi-lokasi terdampak.
Evakuasi dan upaya pengendalian banjir dilakukan dengan harapan cuaca membaik sehingga proses evakuasi dapat lebih lancar.
Bantuan logistik dan kebutuhan mendesak bagi warga yang terdampak banjir dan longsor pun terus didistribusikan.
Diharapkan dengan sinergi semua pihak dan koordinasi yang baik, upaya pencarian korban dan penanganan dampak bencana dapat segera tuntas dan masyarakat bisa kembali hidup normal tanpa rasa khawatir akan ancaman bencana lanjutan.(*)