KABARSEKILAS.COM – Calon Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, bersama calon Wakil Walikota Zainal Arifin, rembuk bareng dengan emak-emak di Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo.
Rembuk bareng emak-emak yang berlangsung pada Minggu 6 Oktober 2024, menyampaikan berbagai aspirasi, terutama terkait dengan penyaluran bantuan agar tepat sasaran.
Seorang emak-emak secara langsung mempertanyakan mekanisme pemberian bantuan dari pemerintah, yang menurut mereka, masih sering tidak tepat sasaran.
Mereka berharap, jika terpilih, Habib Hadi dan Zainal Arifin dapat memperbaiki sistem penyaluran bantuan agar benar-benar menyentuh warga yang membutuhkan.
Menurutnya pada saat pengambilan bantuan tersebut adalah hamba yang menggunakan pakaian emas.
Menanggapi hal tersebut, Habib Hadi Zainal Abidin berjanji akan mengevaluasi dan memperbaiki mekanisme penyaluran bantuan.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk mendengarkan setiap aspirasi masyarakat, termasuk dari kalangan ibu-ibu, guna meningkatkan kesejahteraan warga Probolinggo.
“Kami akan memastikan bahwa bantuan yang disalurkan tepat sasaran, dan program-program kami ke depan akan memprioritaskan masyarakat yang paling membutuhkan. Dukungan dan masukan dari ibu-ibu sangat penting untuk mewujudkan hal itu,” ujar Habib Hadi.
Selain itu, Habib Hadi Zainal Abidin juga menginisiasi program unggulan Satu Sarjana Satu Keluarga.
Program ini diharapkan mampu menciptakan dampak besar dalam memajukan kehidupan warga Kota Probolinggo, terutama dalam menghadapi tantangan masa depan yang membutuhkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas.
Habib Hadi menegaskan bahwa program ini merupakan langkah persiapan jangka panjang, terutama untuk menghadapi proyek Reklamasi Pelabuhan yang direncanakan membutuhkan 1000 hektar lahan.
Proyek besar tersebut diperkirakan akan membuka banyak lapangan pekerjaan, namun syarat utamanya adalah kualifikasi pendidikan sarjana (S1).
“Ke depan, jika Kota Probolinggo memiliki proyek besar seperti Reklamasi Pelabuhan, warga harus siap. Syarat utama untuk dapat bekerja di proyek tersebut adalah ijazah S1 atau sarjana,” jelas Habib Hadi.
Ia juga mengingatkan bahwa jika tidak ada persiapan dari sekarang, dikhawatirkan warga Kota Probolinggo hanya akan menjadi penonton dalam perkembangan yang ada.
“Kalau tidak disiapkan saat ini, maka ke depannya warga kota akan menjadi penonton saja,” tegasnya.
Program Satu Sarjana Satu Keluarga ini diharapkan dapat memberikan akses pendidikan tinggi bagi setiap keluarga di Kota Probolinggo, sehingga mereka dapat berkompetisi di dunia kerja dan berkontribusi langsung dalam pembangunan daerah, termasuk dalam proyek-proyek besar yang sedang direncanakan.
Acara rembuk ini berlangsung dengan penuh antusias, di mana para emak-emak tampak bersemangat menyampaikan berbagai keluhan dan harapan mereka terkait pembangunan Kota Probolinggo ke depan.