KABARSEKILAS.COM – Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berencana menambah ratusan unit bus listrik untuk Transjakarta yang diharapkan bisa beroperasi pada akhir 2024.
Penambahan ini merupakan langkah penting dalam mendukung program penggunaan transportasi ramah lingkungan di ibu kota.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengungkapkan rencana tersebut saat menghadiri acara Focus Group Discussion (FGD): Safe & Sustainable EV Ecosystem Day, yang diselenggarakan oleh Dewan Transportasi Kota Jakarta pada Rabu (18/9).
Acara ini juga disiarkan melalui platform YouTube.
“Pada saat ini, sudah dioperasikan 100 unit bus listrik. Nantinya, pada akhir 2024, kami harapkan ada tambahan 200 unit bus listrik, sehingga totalnya menjadi 300 unit bus listrik yang beroperasi,” ujar Syafrin.
Syafrin menegaskan bahwa Transjakarta didorong untuk terus mengadopsi bus tanpa emisi sebagai moda transportasi utama masyarakat Jakarta, sejalan dengan target ambisius pengurangan emisi karbon dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 90 Tahun 2021.
Menurut Pergub tersebut, DKI Jakarta menargetkan Net Zero Emission pada 2050, dengan target moderat penurunan karbon sebesar 30 persen pada 2030, dan target ambisius mencapai 50 persen.
“Peningkatan jumlah bus listrik bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan angkutan umum, sehingga masyarakat dapat lebih nyaman dan mudah bermobilitas,” tambah Syafrin. Ia juga menjelaskan bahwa pada tahun 2030, seluruh armada Transjakarta ditargetkan berjumlah 10.047 unit dengan bahan bakar ramah lingkungan atau berbasis baterai.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi juga menekankan pentingnya adopsi kendaraan listrik, terutama dalam sektor angkutan umum.
Menurutnya, pemerintah berkomitmen menjadikan kendaraan listrik sebagai moda transportasi utama untuk mengurangi emisi di kota-kota besar seperti Jakarta.
“Pemerintah konsisten menjadikan kendaraan listrik sebagai angkutan mayoritas masyarakat. Oleh karena itu, kami mengimbau agar angkutan umum perkotaan, khususnya, mulai menggunakan kendaraan listrik,” kata Budi Karya.
Meski diakui adopsi kendaraan listrik tidak mudah, pemerintah optimis bahwa langkah ini akan membantu menurunkan emisi karbon dan mendukung terciptanya lingkungan yang lebih bersih di perkotaan.