KABARSEKILAS – Menjadi hari yang penuh warna dan keceriaan bagi warga Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo.
Selamatan desa yang menjadi tradisi tahunan ini berlangsung meriah dengan berbagai rangkaian kegiatan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Sorotan utama dalam acara tersebut adalah kirab budaya dan gunungan hasil pertanian yang dibawa oleh warga, mencerminkan kekayaan tradisi dan hasil bumi desa yang subur.
Tradisi yang Mempererat Persatuan Warga
Kepala Desa Asembagus, Ali Ibang Fansuri, mengungkapkan bahwa selamatan desa kali ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga sebagai momentum penting untuk memperkuat persatuan dan kesatuan antarwarga.
“Beragam budaya dan hasil pertanian ditampilkan oleh masyarakat yang tergabung dalam beberapa RW di desa setempat,” ujarnya di sela-sela acara.
Selamatan desa dimulai dengan prosesi pembacaan doa rokat, yang dilakukan dalam tiga bahasa: Madura, Jawa, dan Arab.
Doa ini dilanjutkan dengan pembacaan tawassul, surat yasin, dan tahlil yang dipanjatkan untuk para leluhur dan seluruh masyarakat Desa Asembagus.
Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai spiritual yang tetap terjaga di tengah kemajuan zaman, sekaligus menjadi bentuk syukur atas segala berkah yang telah diterima.
Gunungan Hasil Pertanian: Simbol Kemakmuran Desa
Kirab budaya yang diadakan menjadi salah satu puncak acara. Gunungan hasil pertanian yang dibawa oleh warga merupakan simbol kemakmuran dan keberkahan yang melimpah di Desa Asembagus.
Warga dengan antusias mengarak gunungan ini, yang terdiri dari berbagai hasil bumi seperti padi, jagung, sayuran, dan buah-buahan.
Keberagaman hasil pertanian yang dipamerkan dalam kirab ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki desa dalam sektor agrikultur.
Ali Ibang Fansuri menegaskan, selamatan desa ini juga menjadi ajang untuk menunjukkan kebanggaan warga terhadap kekayaan alam dan budaya yang dimiliki.
“Kegiatan selamatan desa ini merupakan sebuah momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan antar-warga yang ada di Desa Asembagus,” tambahnya.
Apresiasi dan Harapan dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo
Hadir dalam acara tersebut, Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo, Heri Sulistyanto, memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh warga dan Pemerintah Desa Asembagus.
Ia menyatakan, selamatan desa ini bukan hanya sekedar tradisi, tetapi juga wujud nyata dari rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diterima.
“Saya sangat mengapresiasi kebersamaan dan kekompakan yang ditunjukkan oleh warga Desa Asembagus,” ujarnya.
Heri Sulistyanto juga menyoroti peran penting para pengusaha lokal dalam menyukseskan acara ini.
Menurutnya, kontribusi mereka sangat vital dalam memajukan Desa Asembagus Kecamatan Kraksaan Probolinggo.
“Saya yakin dan percaya dengan adanya sinergitas antara Pemerintah Desa Asembagus, masyarakat, dan pengusaha lokal akan membuat Desa Asembagus semakin maju dan berkah,” ungkapnya.
Selamatan Desa: Lebih dari Sekedar Tradisi
Selamatan desa di Desa Asembagus bukan sekadar ritual tahunan. Acara ini mencerminkan rasa syukur yang mendalam, kebersamaan, dan semangat gotong royong yang kuat di antara warganya.
Kepala Desa Asembagus berharap, tradisi ini dapat terus dilestarikan dan semakin baik setiap tahunnya.
“Dengan adanya persatuan dan kesatuan, kita akan mampu mengoptimalkan potensi yang ada, baik dari sektor pertanian maupun usaha tradisional lainnya. Semoga kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan yang semakin baik dari tahun ke tahun,” pungkas Ali Ibang Fansuri.
Acara ini pun ditutup dengan sukacita, di mana warga bersama-sama menikmati hasil bumi yang telah diarak dalam gunungan, simbol dari rasa syukur dan kebersamaan yang kuat.
Desa Asembagus tidak hanya merayakan tradisi, tetapi juga memupuk harapan untuk masa depan yang lebih cerah, penuh berkah, dan kemajuan yang lebih pesat.